Cerdas Merebut Peluang Pasar

Ibu muda yang satu ini ceria dan pandai merangkai kata-kata persuasi. Tanpa teks dan tanpa persiapan banyak, dengan lancar Muri Handayani, nama ibu muda tadi, mempromosikan sebuah produk unik pencatat kegiatan berupa metrik. Disela menunggu sesi perekaman, Hani, begitu nama panggilannya, menyodorkan kartunama dan alumni sarjana IT sebuah perguruan tinggi di Jakarta bertutur dengan lancar latarbelakang bisnisnya. 
SBO, Sekolah Bisnis Online, tertera di kartunamanya. Menawarkan pendidikan melalui media internet, antara lain, service excellent, branding, sistem pembayaran, tips & trik, optimasi sosial media termasuk facebook-instagram dan twitter. Kemudian dilengkapi dengan pemasaran, pengiriman, membuat foto cantik kemasan, penentuan harga jual, sistem keagenan, dan strategi target omzet. Dan yang tak kalah penting dalam sebuah bisnis yang diselenggarakan melalui dunia maya adalah kewaspadaan kita akan penipuan. Semuanya ada duabelas materi ajar yang siap disebarkan ke seluruh peserta.

Bisnisnya tergolong unik, karena menawarkan kegiatan melalui internet dan terutama menyasar perempuan atau ibu rumahtangga untuk tetap belajar walau dari rumah.
Sebelumnya Hani sudah mencoba berbagai bisnis, tetapi karena harus meninggalkan anak yang masih balita dan repot mengatur waktunya, akhirnya menemukan cara berusaha melalui media internet dan melakukan kegiatannya di rumah.

Ya, di rumah.

Di tengah ramainya kontroversi, ibu berpendidikan harus melepas kesempatan bekerja di luar rumah, demi mengurus buahhati dan keluarga. Atau, ibu berpendidikan tetap berkarier di luar rumah dan melepas pengasuhan tumbuhkembang buahhati ke pengasuh atau keluarga. Hani dengan cerdas memilih dan berhasil mengembangkan usaha justru dari rumah tanpa perlu repot menyerahkan pengasuhan kedua buahhatinya ke orang lain.
Walaupun sempat tercetus bahwa Hani merasa tidak enak hati kepada kedua orangtuanya karena menyiakan jerihpayah mereka yang telah membiayai pendidikannya sebagai sarjana IT, tetapi malah memilih menjadi ibu rumahtangga. Penulis yakin, kedua orangtuanya pasti akan sangat bangga dengan kecerdasan Hani merebut peluang bisnis. Apalagi dengan kemampuannya di bidang IT lah yang membuat Hani mengerti selukbeluk berbisnis secara online. Seperti yang tertera pada tagline Sekolah Bisnis Onlinenya, "Gaptek Hilang, Rejeki Datang".

Selain SBO, masih ada bisnis lain yang dikembangkannya yaitu RaZha & Co. Bisnis khusus pernak-pernik pelengkap busana muslim. Alasannya kenapa justru tidak berbisnis di busana Muslim, karena Hani merasa tidak mampu mendesain busana Muslim.
Lagi-lagi Hani melihat adanya peluang lain, yaitu pernak-pernik pelengkap busana. 
Dari mulai baju dalam, manset, kaos tangan, kaos kaki hingga ciput berbagai desain pelengkap jilbab. Dengan detail desain unik dan puluhan warna pilihan membuat produksi dari www.gerairazha.com bisa bertahan dan tidak kehabisan ide.
Yang cukup unik dari produk RaZha ini adalah, adanya kartu nama kecil pada setiap produknya yang menyatakan bahwa setiap produk yang terjual akan dizakatkan sesuai ketentuan.
Tidak dipungkiri bahwa dengan berzakat, selain membersihkan harta akan mengembalikan rizki dengan berlipat ganda.

Menjelang tahun 2015 ini dan rencana dibukanya keran Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka sudah seharusnya ibu rumahtangga juga cerdas mempersiapkan diri untuk memperkuat ekonomi keluarga dan merebut peluang pasar yang ada di sekitar kita.
Diberdayakan oleh Blogger.